Imunisasi Polio… masih perlu kok

Waah cak Moki udah cerita UCI yang di Indonesia mulai cuman sayup sayup terdengar 🙂  Sekarang giliran saya yang dongeng tentang polio. Dongeng awalnya tentang penyakitnya setelah itu baru tentang imunisasinya. Penyakit ini disebabkan virus polio yang termasuk kelompok enterovirus, famili picornaviridae ( tapi bener bukan famili saya …) saaat ini dikenal ada 3 subtipe yaitu P1, P2 & P3. Maaf para pembaca subtipe yang terakhir tidak berhubungan dengan salah satu partai politik 🙂 . Virus ini tidak aktif bila kena panas, formaldehid, klorin & sinar UV (kecuali kalo virusnya pake sunblock SPF 30 he…he…he). Penyakit ini menyebar dari orang satu ke orang lain melalui jalur oral-fecal, virus sangat menular pada kontak dalam rumah tangga (yang tidak imunisasi). Penderita polio akan tetap jadi sumber penularan antara 7-10 hari sebelum dan sesudah timbul gejala, tapi virus masih dapat ditemukan pada tinja sampai 3 hingga 6 minggu. Kerusakan terjadi pada sumsum tulang & batang otak yang berakibat kelumpuhan. Gambaran klasik polio adalah lumpuh layuh, maksudnya lumpuh dan lemah.

Karena sudah menimbulkan wabah di seluruh dunia maka pada pada tahun 1988 eradikasi polio (ERAPO) secara global . Pemberantasan polio dengan menggunakan imunisasi rutin, selain itu juga dengan Pekan Imunisasi Nasional (PIN). Tujuan PIN adalah memberikan vaksin polio secara serentak dalam waktu bersamaan sehingga virus polio liar tidak punya kesempatan berkembang dalam tubuh, lalu mati setelah keluar dari tinja. Polio liar itu pokoknya virus polio yang nakal, gak mau diatur dengan imunisasi dan menimbulkan penyakit:)

Nah… imunisasi polio ada 2 macam, yang pertama oral polio vaccine atau yang sering dilihat dimana mana yaitu vaksin tetes mulut. Sedangkan yang kedua inactivated polio vaccine, ini yang disuntikkan. Kalo yang tetes mudah diberikan, murah dan mendekati rute penyakit aslinya, sehingga banyak digunakan. Kalo yang injeksi efek proteksi lebih baik tapi mahal dan tidak punya efek epidemiologis. Selain itu saat ini MUI telah mengeluarkan fatwa agar pemakaian vaksin polio injeksi hanya ditujukan pada penderita yang tidak boleh mendapat vaksin polio tetes karena daya tahan tubuhnya lemah. Kalo gak percaya liat aja di sini.

Efek samping imunisasi emang ada…gak ada obat atau vaksin yang bener bener 100% aman, selama yang bikin manusia. Tapi efek samping yang terjadi dibawah 0,5-1% masih termasuk kecil, apalagi tidak semua kejadian yg dibilang karena imunisasi polio terbukti benar. Sebagian kejadian itu termasuk co-insidence (kebetulan terjadi bersamaan).

So jangan lupa memberikan imunisasi polio tetes pada si kecil

27 Tanggapan to “Imunisasi Polio… masih perlu kok”

  1. Pembaca Setia Says:

    Pertamax!!
    Kaget juga setelah tau ada vaksin yang sudah difatwakan MUI. Trus sebaiknya gimana nih?

  2. fetro Says:

    alhamdulillah anakku udah imunisasi polio dan alhamdulillah lagi nggak ada dampak negatifnya

  3. dokterearekcilik Says:

    @Pembaca Setia
    ya pake imunisasi polio yang tetes masih aman dan halal kok….juga tidak invasif. Jadi saya pake yang tetes aja

    @fetro
    Alhamdulillah

  4. Domba Garut! Says:

    Untung di ingetin melalui postingan ini – vaksinasi pasukan krucil dirumah dah lengkap semua.. tinggal beberapa yang mesti diulang tahun depan.

    Legaa…

    Salam hangat dari afrika barat!

  5. dokterearekcilik Says:

    @Domba Garut
    Salam untuk semua yg bertugas disana

  6. umi aya Says:

    dok, anakku umur 4 bulan dah 3 kali imunisasi polio yaitu ketika usia 2 bulan, 3 bulan , dan 4 bulan.
    Jadi bingung nih dok, kok ga sesuai ma jadwal yg download di website ni ya….
    dah cukup lom ya imunisasi polionya ? apa masih perlu nambah lagi? usia berapa??

  7. umi aya Says:

    sekalian nanya alamat prakteknya donk…
    makasih buanyak sebelumnya…….

  8. dokterearekcilik Says:

    @umi aya
    kalo pemerintah memang memakai jadwal pemberian polio + DPT pada umur 2,3,4 bulan, sedangkan secara kelimuan lebih baik 2,4, 6 bulan karena respon kekebalannya lebih baik sehingga IDAI menyarankan sesuai keilmuan yg ada. Sedangkan pemerintah memakai jadwal 2,3,4 karena lebih mementingkan cakupan imunisasi, bila memakai jadwal seperti IDAI maka pemerintah kuatir akan menurunkan cakupan padahal target dari WHO minimal 80 persen. Respon kekebalan pada jadwal 2,3,4 lebih rendah daripada 2,4,6 tapi cakupan lebih baik bila memakai jadwal pemerintah. Nanti nambah lagi imunisasinya pada umur 18 bulan. kalo nanya alamat praktek…..kasih email anda aja pada saat komen, nanti saya kirim via email. Thx

  9. umi aya Says:

    suwun dok. nanya lagi ya… asli awam tenan 🙂
    polio bisa dideteksi dini ga? keluhan/tanda yg biasanya pertama muncul?
    bisa pulih ?

  10. dokterearekcilik Says:

    Bila ada tanda lumpuh layuh, maksudnya lumpuh yang disertai kelemahan pada kaki maka bisa dicurigai polio. Karena negara kita udah termasuk lumayan maju dalam urusan polio maka semua anak yg mengalami gejla tersebut bila dilaporkan akan dilakukan pelacakan sampai pemeriksaan virus pada faeces. Diperiksa lagi 60 setelah pemeriksaan pertama, tujuannya agar yakin polio atau bukan. karena bila polio maka harus dilakukan PIN didaerah tersebut. harapannya Indonesia bebas polio pada tahun 2009. Semoga tercapai

  11. sathyairene banjar Says:

    Apa kontra indikasi untuk pemberian vaksin polio dok?makasih

  12. yunya Says:

    secara kelimuan lebih baik 2,4, 6 bulan karena respon kekebalannya lebih baik sehingga IDAI menyarankan sesuai keilmuan yg ada. Sedangkan pemerintah memakai jadwal 2,3,4 karena “lebih mementingkan cakupan” imunisasi, bila memakai jadwal seperti IDAI maka pemerintah kuatir akan menurunkan cakupan padahal “target dari WHO minimal 80 persen.”

    mu tanya dok…

    tulisan dktr yg sy petikin itu maksudnya apa?

    mksh… 🙂

  13. dokterearekcilik Says:

    @yunya
    Kalo diukur kadar antibodi maka lebih tinggi yg 2,4,6 bln dibanding 2,3,4…. namun semuanya masih diatas batas minimal kadar antibodi yg bisa menghasilkan kekebalan thd penyakit. maunya IDAI antibodi setinggi tingginya sedangkan pemerintah cakupan 80%. anyway keduanya tetap bisa menimbulkan kekebalan yg cukup unutk mencegah penyakit kok

  14. sari Says:

    dok nanya dong waktu umur 10 hari bebiku di vaksin polio oral, trus umur 2 bln polio nya jadi satu di pediacel ituh nah gmn tuh?aku c lbh seneng oral sbenernya. dsa nya jadwalin pediacel 2 pas umur 4 bln. boleh ga aku polio oral umur 3 bln trus dpat hib nya pas umur 4 bln pake yg bukan pediacel?tolong di bales ya. trims..

  15. Diana Says:

    Dok mau tanya,pd usia brp,bayi hrs d ksh ulang polio

  16. rahma Says:

    pak dokter mau tanya nih…..anak saya skrg usianya masuk 7 bulan…senin kemaren ada posyandu trus ada pemberian imunisasi polio dan campak…anak saya diberi polio ….tapi yg buat saya agak kuatir…sebenarnya imunisasi polio anak saya udah sampai polio 4…..tapi kata bidan nya gak papa di kasih polio lg …. ya udah dikasih deh tapi saya jadi agak kuatir….apa bener ga papa?jarak dengan polio4 nya sekitar 2 bulanan
    gimana tuh pak dokter?

  17. Brigita Says:

    Dokter, anak sy sdh 3,5th. Waktu usia 1,5th sy kan mo ulangi vaksinasi polio, tp kt dokternya gak perlu, karena mmg sbelumnya dah 5x divaksin polio. Pdhl anak2 lain yg dibawah 1,5th br 4x. Gimana ya dok, apa perlu saya mintakan lagi ke dokter anak saya? Atau saya tunggu sampai usia 5th br saya bawa ke dsa n vaksinasi polio.

    Mohon bantuannya,

  18. amii Says:

    dok saya mau tanya kenapa si tetes polio tu di berikan 2 tetes? sebenarnya dalam 2 tetes tersebut mengandung berapa juta virus yang di lemahkan, sehingga dapat mencegah penyakit polio?
    terima kasih..

  19. erika Says:

    Dok,mengapa setelah diberikan polio tetes, baby tidak boleh makan/minum selama 30menit? Bagaimana pengaruhnya jika dipatuhi?
    TQ

  20. gagahoke@gmail.com Says:

    dok, usia anak saya sudah hampir 2 bulan, belum dapet imunisasi polio satupun, alasan bidan yang biasa saya kunjungi dari pemerintah daerah belum tersedia,
    kalau dilihat-lihat anak saya sih kelihatan sehat, kakinya juga kuat, apakah tanpa imunisasi itu gak akan apa2?
    mohon pencerahannya. Terima Kasih

  21. gagahOKE Says:

    dok, usia anak saya sudah hampir 2 bulan, belum dapet imunisasi polio satupun, alasan bidan yang biasa saya kunjungi dari pemerintah daerah belum tersedia,
    kalau dilihat-lihat anak saya sih kelihatan sehat, kakinya juga kuat, apakah tanpa imunisasi itu gak akan apa2?
    mohon pencerahannya. Terima Kasih

  22. uyunkberanda Says:

    anak saya usia 2 bln setengah karena kesalahan komunikasi dalam 36 hari terakhir di imunisasi polio 3 kali,adakah dampak yang berbahaya? dan gimana cara menghindari dampak tersebut

  23. anita fatmawati Says:

    Sbnrnya pemberian imunisasi polio itu sampe polio brp sih dok ?? Di buku catatan kshtn putriku sampe ada polio 7 sgala. Yaa mgkn itu pemberian imunisasi ulang saja ya dok. Saya skdr mau tanya aja dok, kalo imunisasi ulang polio itu diberikan sblm wktunya, ada dampaknya gak ya dok ?? Putri ke -2 saya diberikan polio 5 saat usia 11 bln. Sy agak kuatir, sbnrnya saat itu sy nolak, tp dr nya blg tdk ada mslh…. Bgmn ini dok, trs terang sy agak awam soal ini. Mohon pencerahannya…..

  24. Anonim Says:

    Dok kLo tetes kelebiHan 1 tetes jd 3 tts efkny gmN?

  25. Ani Rahayu Says:

    Berbagi informasi seputar perawatan bayi sehat

Tinggalkan Balasan ke umi aya Batalkan balasan